Minggu, 02 April 2023

Film Horror Tiren (Mati Kemaren)

 

Cerita dimulai dengan Tiren (Dwi Sasono), seorang arkeolog yang baru saja kembali dari penelitiannya di tempat yang jauh. Dia mengunjungi desa yang berada di pinggiran kota untuk mengunjungi teman lama, Andi (Ira Wibowo). Di sana, Tiren menemukan bahwa desa itu memiliki banyak mitos dan legenda menyeramkan. Ketika Tiren menyelidiki, ia menemukan sebuah lukisan berhantu yang menggambarkan orang-orang yang meninggal dengan cara yang mengerikan. Ia juga menemukan sebuah patung yang diyakini mampu memberikan kekuatan untuk mengawal orang mati. Tiren mencoba untuk mencari tahu lebih banyak tentang misteri ini, tapi dia menemukan bahwa semua orang di desa itu berusaha untuk menutupinya. Dia pun mulai mencurigai sesuatu yang buruk akan terjadi. Kemudian, Tiren bertemu dengan seorang wanita yang mengaku bisa mengubah waktu dan mengubah kematian. Dia mengatakan bahwa dia bisa mengembalikan orang yang sudah meninggal dan memberi mereka kehidupan baru. Tiren mengikuti wanita itu dan akhirnya menemukan bahwa dia mengembalikan orang-orang yang sudah meninggal ke dunia nyata. Tapi, Tiren yakin bahwa ada sesuatu yang salah dengan semua ini. Dia mencoba untuk mencegah wanita itu dari mengubah waktu dan menyelamatkan orang-orang yang sudah mati. Akhirnya, Tiren berhasil menghentikan wanita itu dan melindungi desa dari kematian. Tapi, Tiren menyadari bahwa terjadi sesuatu yang salah setelah dia kembali ke kota. Dia mulai menyadari bahwa orang-orang yang sebelumnya mati sudah muncul kembali. Dia mencoba untuk menyelidiki lebih jauh dan menemukan bahwa wanita yang ia lawan sebelumnya adalah iblis. Iblis itu berusaha untuk mengumpulkan orang-orang yang mati untuk menghidupkan kembali sosok yang disebut Tiren Mati Kemaren. Tiren berjuang untuk menghentikan iblis dan menyelamatkan desa. Dia berhasil mengalahkan iblis dan menghentikan pemulihan Tiren Mati Kemaren. Akhirnya, desa itu dapat kembali ke normal meskipun banyak orang yang sebelumnya meninggal telah kembali ke dunia nyata.

0 komentar:

Posting Komentar